Anak muda di Indonesia terkenal dengan kreativitasnya yang tidak perlu diragukan lagi. Bukan hanya sekali atau dua kali saja, produk Indonesia yang unik dan menarik bisa terjual sampai luar negeri. Baru-baru ini ada seorang anak muda yang dapat membuat sepatu ceker ayam. Nah, siapa yang dapat menyangka bahwa ceker ayam yang biasanya kita makan bisa diubah menjadi sepasang sepatu.
Seperti yang kita tahu, kekayaan alam di Indonesia sangatlah melimpah. Salah satu contoh yang bisa kita ambil yaitu pembuat sepatu yang berasal dari ceker ayam. Teksturnya yang menyerupai ular dan buaya menarik minat pembuat sepatu tertarik untuk membuatkan sebuah kreativitas. Pemuda itu bernama Nurman Farieka Ramdhany yang berasal dari Bandung.
Tekstur kulit ceker ayam yang begitu lembut dan kenyal membuat kita harus lebih hati-hati ketika ingin mengulitinya. Oleh karena itulah, untuk membuat sepatu yang terbuat dari ceker ayam kita memiliki proses yang cukup panjang dengan ketelitian yang harus maksimal. Hal itu dikarenakan supaya tidak ada kerusakan pada kulit ayam. Nah, terus apa sih yang menyebabkan sepatu ceker ayam bisa sampai terjual di luar negeri? Yuk simak penjelasannya.
5 Alasan Sepatu Ceker Ayam Terjual Sampai ke Luar Negeri
Anda harus tahu, bahwa nilai seni sangatlah tinggi. Seni tidak bisa terlahir begitu saja, perlu proses yang matang untuk menciptakan sebuah seni yang indah. Nilai estetik dari senilah yang membuat harganya mahal dan menjadi daya tarik para konsumen, begitu juga yang dilihat dari sepatu yang terbuat dari ceker ayam ini. Yuk, simak alasan sepatu ini terjual sampai ke luar negeri.
1. Tekstur yang Unik
Seperti yang kita tahu bahwa sepatu biasanya terbuat dari kulit ular ataupun buaya. Teksturnya yang begitu cantik menjadi daya tarik konsumen untuk membeli sepatu berbahan kulit tersebut. Namun, Nurman berhasil membuat terobosan terbaru, yaitu mengganti kulit ular dan buaya dengan kulit ceker ayam. Teksturnya yang serupa membuat konsumen menjadi tertarik untuk membelinya.
2. Memiliki Nilai Seni
Seni memiliki nilai estetika yang tinggi. Tidak jarang kebanyakan orang sangat tertarik untuk mengoleksi ataupun memakai barang-barang yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Sebagian dari mereka menilai bahwa sepatu berbahan ceker ayam ini harus diberikan apresiasi yang tinggi pula.
3. Made from Indonesia
Pembuatan sepatu berbahan ceker ayam ini pertama kali dibuat oleh anak muda di Indonesia yaitu Nurman Farieka Ramdhany. Dikarenakan konsumen tertarik dan terpikat dengan produk yang ditawarkan Nurman, maka mereka pun turut membelinya. Walaupun konsumen tersebut berada di luar negeri. Woah, sangat mengesankan, ‘kan?
4. Kualitas dan Ketahanan Sepatu
Bukan hanya menjual nilai estetikanya saja, tetapi sepatu ini juga mengandalkan kualitas dan ketahanan sepatunya. Kualitas dan ketahanannya tidak berbeda dengan sepatu yang lainnya. Sehingga layak dipakai di mana saja dan kapan saja.
5. Pemasaran yang Bagus
Sepatu ceker ayam ini dijual dengan harga Rp500.000,00 – Rp2.000.000,00. Konsumen yang dituju yaitu konsumen kelas menengah, oleh karena itulah pemasarannya bagus dan mudah dikenal sampai ke luar negeri. Tidak jarang bagi kaum sosialita untuk saling memberi rekomendasi barang-barang yang dipakainya saat sedang berkumpul. Hal itulah yang mempercepat pemasaran produk.
Nah, bagaimana? Apa Anda tertarik untuk membelinya? Semoga bermanfaat, ya.
Seperti yang kita tahu, kekayaan alam di Indonesia sangatlah melimpah. Salah satu contoh yang bisa kita ambil yaitu pembuat sepatu yang berasal dari ceker ayam. Teksturnya yang menyerupai ular dan buaya menarik minat pembuat sepatu tertarik untuk membuatkan sebuah kreativitas. Pemuda itu bernama Nurman Farieka Ramdhany yang berasal dari Bandung.
Tekstur kulit ceker ayam yang begitu lembut dan kenyal membuat kita harus lebih hati-hati ketika ingin mengulitinya. Oleh karena itulah, untuk membuat sepatu yang terbuat dari ceker ayam kita memiliki proses yang cukup panjang dengan ketelitian yang harus maksimal. Hal itu dikarenakan supaya tidak ada kerusakan pada kulit ayam. Nah, terus apa sih yang menyebabkan sepatu ceker ayam bisa sampai terjual di luar negeri? Yuk simak penjelasannya.
5 Alasan Sepatu Ceker Ayam Terjual Sampai ke Luar Negeri
Anda harus tahu, bahwa nilai seni sangatlah tinggi. Seni tidak bisa terlahir begitu saja, perlu proses yang matang untuk menciptakan sebuah seni yang indah. Nilai estetik dari senilah yang membuat harganya mahal dan menjadi daya tarik para konsumen, begitu juga yang dilihat dari sepatu yang terbuat dari ceker ayam ini. Yuk, simak alasan sepatu ini terjual sampai ke luar negeri.
1. Tekstur yang Unik
Seperti yang kita tahu bahwa sepatu biasanya terbuat dari kulit ular ataupun buaya. Teksturnya yang begitu cantik menjadi daya tarik konsumen untuk membeli sepatu berbahan kulit tersebut. Namun, Nurman berhasil membuat terobosan terbaru, yaitu mengganti kulit ular dan buaya dengan kulit ceker ayam. Teksturnya yang serupa membuat konsumen menjadi tertarik untuk membelinya.
2. Memiliki Nilai Seni
Seni memiliki nilai estetika yang tinggi. Tidak jarang kebanyakan orang sangat tertarik untuk mengoleksi ataupun memakai barang-barang yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Sebagian dari mereka menilai bahwa sepatu berbahan ceker ayam ini harus diberikan apresiasi yang tinggi pula.
3. Made from Indonesia
Pembuatan sepatu berbahan ceker ayam ini pertama kali dibuat oleh anak muda di Indonesia yaitu Nurman Farieka Ramdhany. Dikarenakan konsumen tertarik dan terpikat dengan produk yang ditawarkan Nurman, maka mereka pun turut membelinya. Walaupun konsumen tersebut berada di luar negeri. Woah, sangat mengesankan, ‘kan?
4. Kualitas dan Ketahanan Sepatu
Bukan hanya menjual nilai estetikanya saja, tetapi sepatu ini juga mengandalkan kualitas dan ketahanan sepatunya. Kualitas dan ketahanannya tidak berbeda dengan sepatu yang lainnya. Sehingga layak dipakai di mana saja dan kapan saja.
5. Pemasaran yang Bagus
Sepatu ceker ayam ini dijual dengan harga Rp500.000,00 – Rp2.000.000,00. Konsumen yang dituju yaitu konsumen kelas menengah, oleh karena itulah pemasarannya bagus dan mudah dikenal sampai ke luar negeri. Tidak jarang bagi kaum sosialita untuk saling memberi rekomendasi barang-barang yang dipakainya saat sedang berkumpul. Hal itulah yang mempercepat pemasaran produk.
Nah, bagaimana? Apa Anda tertarik untuk membelinya? Semoga bermanfaat, ya.
0 Komentar